Minggu, 26 Agustus 2012

Pangeran Diponegoro

Diponegoro

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Diponegoro
Gambar Pangeran Dipanegara (1835)
Gambar Pangeran Dipanegara (1835)
Pasangan Kedhaton
Ratnaningsih
Ratnaningrum
Anak
17 putra dan 5 putri
Nama lengkap
Mustahar / Antawirya
Wangsa Hamengkubuwana
Ayah Hamengkubuwana III
Ibu Mangkarawati
Lahir 11 November 1785
Bendera Daerah Istimewa Yogyakarta Kesultanan Yogyakarta
Meninggal 8 Januari 1855 (umur 69)
Bendera Belanda Makassar, Hindia Belanda
Dikubur Bendera Indonesia Makassar, Indonesia


Dipanegara atau dikenal dengan gelar Pangeran Dipanegara (Bahasa Jawa: Diponegoro) (lahir di Yogyakarta, 11 November 1785 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Makamnya berada di Makassar.

Daftar isi

Asal-usul Dipanegara

Dipanegara adalah putra sulung Hamengkubuwono III, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dengan nama Mustahar dari seorang garwa ampeyan (selir) bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Dipanegara bernama kecil Raden Mas Antawirya (Bahasa Jawa: Ontowiryo).
Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Dipanegara menolak keinginan ayahnya, Sultan hamengkubuwono III, untuk mengangkatnya menjadi raja. Ia menolak mengingat ibunya bukanlah permaisuri. Dipanegara mempunyai 3 orang istri, yaitu: Bendara Raden Ayu Kedhaton, Raden Ayu Ratnaningsih, & Raden Ayu Ratnaningrum.
Dipanegara lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya, permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di keraton. Pemberontakannya terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan Hamengkubuwana V (1822) dimana Dipanegara menjadi salah satu anggota perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V yang baru berusia 3 tahun, sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danurejo bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujui Dipanegara.